Pages

Opera Dragonfly Siap Akrabi Pengembang Web


Mozilla Firefox adalah peramban yang paling digemari pengguna internet di Indonesia, termasuk oleh para pengembang dan desainer web.
Alasannya, Firefox kaya akan ekstensi dan add-ons yang memudahkan mereka merangkai dan menyunting kode-kode bahasa pemprograman web, lalu melihat tampilannya secara gamblang – langsung di dalam peramban.
Enggan kalah dengan si rubah api, Opera baru-baru ini meluncurkan fitur serupa di perambannya. Mengusung nama Dragonfly (capung), fitur ini adalah upaya Opera untuk lebih merangkul para pengembang web.
Opera Dragonfly memuat berbagai koleksi perangkat untuk membuat desain dan pengembangan web yang lebih cepat, lebih pintar, dan lebih mudah.
                       
Tiga perangkat penting di antaranya adalah: DOM inspector (untuk menjelajahi dan memperbaiki dokumen secara langsung); Perbaikan JavaScript (memungkinkan pengembang masuk ke dalam kode dengan kondisi terpisah, inspeksi properti yang mendalam, dan menyaksikan perubahan JavaScript menjadi lebih baik); serta Periksa kapasitas jaringan, sumber daya, dan penyimpanan (untuk menunjukkan cara situs anda berjalan, cara cookies dan HTML5 Web Storage bekerja, dan cara sumber daya berakibat pada kemampuan situs).
“Opera Dragonfly lebih mulus, lebih bagus, dan lebih menakjubkan dari rilis kami sebelumnya. Cobalah sendiri dan lihat jika hal ini dapat membuat hari anda menjadi lebih baik,” ucap David Storey (Chief Web Opener dan Produk Manager untuk Opera Dragonfly) mengundang para pengembang web.
Sekadar Anda tahu, Chief Technology Officer Opera, HÃ¥kon Wium Lie, ialah pencipta Cascading Style Sheets (CSS), sehingga bisa dipastikan Opera “menyukai”  para pengembang.
Opera Dragonfly juga bukan hanya bersahabat bagi web versi desktop, melainkan juga untuk mobile web. Jika pengembang ingin mengoreksi tampilan situs di ponsel, cukup aktifkan panduan koreksi. Opera Dragonfly akan terhubung dengan Opera Mobile dan membiarkan pengembang mengoreksi secara langsung pada perangkat apapun – ponsel, tablet, TV, dan komputer
Opera Dragonfly juga dapat berfungsi sebagai indikator peramban lain untuk membantu kesesuaian antarplatform.
Penasaran ingin segera menjajal si capung? Cukup klik kanan pada laman peramban Opera dan pilih “Inspect Element”. Sangat mudah, kan?

100 Juta Gadget Android di Dunia


Baru-baru ini Google merilis data statistik yang memperlihatkan pertumbuhan sistem operasi Android mereka yang dengan cepat berevolusi menjadi sebuah ekosistem yang sukses.
Dalam laporan ini juga tercatat lebih dari 400 ribu perangkat Android baru yang aktif dalam 1 hari.
Hingga hampir pertengahan 2011 ini sendiri terdapat 100 juta ponsel Android aktif di seluruh dunia dan diperkirakan masih terus bertambah dengan cepat.
Data dari NPD Group (National Parts Depot) menyebutkan posisi Android terus menanjak ke posisi atas dengan perhitungan sebanyak 33% ponsel yang dibeli pasar di Amerika dari awal April hingga akhir Juli 2010.
Sementara BlackBerry andalan Research in Motion (RIM) terpaksa lengser ke posisi kedua dengan total pangsa pasar penjualan 28%. Produk iPhone dari Apple harus puas bertengger di peringkat ketiga dengan total penjualan 22%.
                                      
Kepopuleran Android agaknya dikarenakan sistem terbuka (open) yang mudah diadopsi oleh kalangan vendor smartphone meski sistem ini juga tergolong rentan terhadap virus dan belum terhitung stabil dibandingkan iOS dari Apple.
Dukungan aplikasi Android yang kini menawarkan lebih dari 200 ribu aplikasi gratis dan berbayar turut mempercepat  popularitas gadget berbasis Android ke masyarakat. Google menyebutkan, Android kini  telah memiliki 36 OEM, 215 mitra operator, dan 450 ribu pengembang aplikasi di seluruh dunia.

YouTube Pasok Tiga Ribu Film Baru


Demi melihat jumlah pengunjung situsnya yang terus merangkak naik, YouTube mulai berkonsentrasi untuk menjadikan layanan film online berbayar sebagai salah satu model bisnis mereka.
Seperti kita tahu, YouTube dikenal sebagai penyedia tayangan video yang diunggah oleh banyak orang.
Kira-kira 1,5 tahun lalu YouTube hanya menawarkan penyewaan film-film independen (seperti indie) yang trafiknya terkesan biasa saja. Untuk merekrut penonton lebih banyak, YouTube kini juga menyediakan film populer dan berani menambahkan sekitar 3000 film baru pada layanan video online mereka. Langkah ini setidaknya menjadikan YouTube berkompetisi secara agresif menghadapi layanan serupa dari Apple, Netfix, dan Amazone.

Gebrakan YouTube ini merupakan bagian dari evolusi mereka yang semula sebagai wadah video rumahan lalu menjadi penyedia musik, film, dan program TV.
Situs yang kini telah dimiliki Google ini memang makin populer apalagi dengan ketersediaan koneksi YouTube yang dijadikan layanan standar di smartphone dan produk SmartTV yang kini mulai booming. Langkah ini pun makin mulus karena studio besar macam Hollywood sudah mendukung layanan penyewaan film/video online.
Rata-rata ongkos sewa film yang dikenakan YouTube sekitar US$ 2 - 4 yang berarti sama dengan layanan pay-per-view di TV berlangganan.
Namun sementara ini pihak YouTube juga menyadari fakta bahwa para pengguna YouTube rata-rata menghabiskan waktu rata-rata 15 menit/hari saja untuk mengakses YouTube dan justru menonton TV sekitar 5 jam/hari. Toh begitu mereka juga memprediksi aktivitas menonton ala offline dan online akan berubah sesuai perkembangan jaman.

Agar Flashdisk Kebal Virus

Cuma colok sebentar, tahu-tahu sudah tertular. Bagaimana sih membuat flashdisk bisa kebal dari penularan virus?
Mari kita simak terlebih dahulu mengapa penyebaran virus bisa begitu cepat. Sumber permasalahan adalah fasilitas autorun yang ada di sistem operasi Windows.
Sebenarnya, autorun yang ada sejak era Windows XP memiliki niat baik, yaitu memudahkan pengguna. Setiap kali kita memasukkan media eksternal (baik CD/DVD atau flashdisk), file autorun.inf di dalam media eksternal tersebut langsung berjalan agar isi di dalamnya bisa langsung dimainkan. Contohnya ketika Anda memasukkan CD musik, Windows langsung menjalankan Windows Media Player atau Winamp.

Namun niat baik tersebut ternyata dimanfaatkan para pembuat virus untuk menularkan virus. Dengan memodifikasi file autorun.inf, virus bisa langsung berjalan dan menularkan program jahat setiap kali flashdisk tertancap di komputer. Bisa pula sebaliknya: komputer langsung menularkan virus file autorun.inf ke setiap flashdisk yang pernah tertancap.
Lalu, bagaimana solusinya?
Menilik cara kerja penularan virus, konsepnya sederhana. Di sisi komputer, jaga agar file autorun tidak usah berjalan. Sedangkan di sisi flashdisk, pastikan autorun tidak pernah bisa dimodifikasi.
Untuk melakukan kedua hal tersebut, cara gampangnya adalah dengan menggunakan aplikasi seperti BitDefender Immunizer atau Panda USB Vaccine. Kedua aplikasi ini akan melindungi komputer maupun flashdisk dari penularan virus. Caranya seperti kami sebut di atas: menonaktifkan autorun di komputer, sekaligus melindungi file autorun.inf dari modifikasi si pembuat virus.
Kedua aplikasi ini gratis, jadi silakan unduh dan gunakan secara gratis. BitDefender Immunizer bisa diunduh di sini, sementara Panda USB Vaccine di alamat sini.
Cara menggunakannya mudah saja. Jalankan aplikasi tersebut, lalu mereka akan mendeteksi apakah fasilitas autorun di komputer Anda aktif. Jika iya, aplikasi tersebut akan menawarkan Anda untuk mematikan fasilitas tersebut (dan sebaiknya Anda lakukan). 
Setelah itu, Anda tinggal imunisasi flashdisk yang hendak Anda lindungi. Pilih flashdisk dari menu yang ada, lalu tekan Immunize atau Vaccine. Sesaat kemudian, file autorun.inf di flashdisk Anda akan diganti dengan yang baru dan kebal penularan.
Jangan khawatir, file pekerjaan, kuliah, dan file penting lain  di dalamnya tidak ada yang diubah kok. 
Nah, gampang kan membuat flashdisk Anda kebal virus?

Update